SEBUAH CERITA TENTANG ANDA DAN SAYA
================================
Saya juga terlalu jenius dalam mengabaikan perasaan
Saya bukan orang yang cukup bijak untuk berkomentar
Tetapi demi luka yang saya emban
Demi pengalaman berharga yang saya dapatkan
Demi orang yang berharga bagi saya, dan itu adalah anda.
Dan demi diri saya sendiri
Saya mampu mengatakan semua ini
Lalu apa masalahnya?
Apa yang saya rasakan tidak pernah mencapai anda, dan apa yang anda rasakan juga tak pernah mencapai saya.
Semua cuma selipan yang nantinya juga lecek dan akhirnya terlupakan.
Ternyata saya cukup dalam mempercayai anda.
Saya BELUM menyadari bahwa nantinya cinta saya sangat dalam terhadap anda.
Saya memberikan SEMUA yang saya punya untuk anda miliki
Anda memberikan SEMUA yang anda punya untuk saya miliki
Saya TERLENA dengan anda.
Belum cukup luka lama menutup, Bahkan luka itu masih bernanah
Anda menorehkan sebuah luka baru untuk menambah koleksi luka
Hobi aneh! Kolektor luka
Mungkin tidak.
Karena sekarang, saya mampu berpikir bahwa kematian tampak lebih menyenangkan.
Paku yang anda tancapkan pada luka saya, tak pernah bisa tercabut.
Mengetahui apa yang anda benci dari saya, menambah karat dalam paku tersebut
Menginfeksi tiap sentimeter luka
Mengoyak tiap jengkal tubuh saya
Membusukkan tiap airmata yang saya simpan
Pernahkah anda berpikir bahwa anda menyakiti saya?
Suatu sore, seorang teman menyatakan, bahwa anda benar-benar menyayangi saya pada saat itu.
Saya hancur
Saya menangis
Saya menyesal
Mengapa saya sama sekali tak mengerti anda.
Dan mengapa anda sama sekali tak mengerti apa yang saya inginkan?
Kita berdiri berhadapan, dengan muka tersenyum sambil mengarahkan pisau ke leher masing-masing
Perlahan pisau itu mengiris saya.
Luka itu bertambah. Dan anda hanya tersenyum
Karena saya terlalu mencintai anda, tapi sayangnya anda tidak mencintai saya
Saya yakin, pada saat itu anda memang mencintai saya
Tapi tidak saat ini.
Saya tidak menyesal, pernah mencintai anda
Karena tanpa anda pula, saya tidak akan pernah merasakan sakit ini.
Saya tak akan pernah dewasa
Saya hanya akan mengecap indahnya dunia
Tetapi dengan luka menganga, tanpa pernah menutup
Saya tersenyum
Menatap anda, karena anda telah tersenyum disana.
Dengan hal lain yang telah membuat anda tersenyum
Dan hal itu bukan saya..
Berarti, apakah boleh saya katakan bahwa anda salah satu pahit dunia?
Saya berpikir
Berpikir
Berpikir
Tertidur
Berpikir
Sakit Kepala
Berpikir
Dan tersenyum
Ternyata memang saya mencintai anda
Dan anda bukanlah pahit dunia
Anda adalah warna yang memberi saya arti
Bahwa dunia tidak selamanya berwarna-warni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar