Rabu, 27 Agustus 2008
They're Dead
London,
They’re already dead. And still I know they’re here, watching me. People, many of them can’t understand how I can be that easy without my eternal beloved and my son. The truth is – I still have them. They’re all in my heart, and one day, we’ll all be united again, meeting in our home.
There’s no pressure of time. No one needs to go. We’re all happy and content to be together, not a family, but so much more.
This is something I delight in. It keeps me at peace when I go to bed, knowing that there’s nobody anymore to comfort me if I can’t sleep. Well, not in person. But in my mind and soul, they're still there, and I still love them so much. One day it will all be well again. Wait for me. I won’t take long.
Precious
To My Na, ~The One n Only~
Note : Sebelum Na membaca surat ini, Na harus makan dulu. Notification ini sungguh-sungguh. Karena saya tahu, Na pasti belum makan dan sibuk menangis sejak kemarin. Makan ya sayang.... biar sehat!
Did I help Na get well? Now all I can do just watching over you all along, from far away, without letting you know. Until today.
“What would have happened, if...“ might not be a very important question. But who actually knows what’s important and what’s not? I never did. There are things in this world people really care about. Especially future things. Na bilang saya tak punya cita-cita, mungkin karena saya takut semua harapan saya tak sempat terkabulkan. Masa depan itu terkadang terrified. Apakah besok saya masih hidup, apakah besok saya masih bisa bertemu Na lagi di RO, apakah besok, apakah besok, apakah besok.... Terrified, isn't it?. While everybody cares about the future. It’s just that… I won’t say that I don’t. I just don’t do a lot.
"Living in the past can be dangerous". I’ve started very early to listen to this inner warning. When I think back to the time when I was still alive, I want to be happy, and graceful. I don’t want to cry about the years we could have had together. Bersama Na, detik jam sangat cepat berlalu. Waktu terasa pendek sekali. Saya sadar, waktu begitu tidak terasa saat kebahagiaan bersama kita. Tiap hari bahagia, tertawa dan tersenyum.
There are so many joyful memories, turning them into sad ones would be a waste. A crime.
Met Na, I’ve learned the most important lessons of my life. I’ve learned what joy is, and what it means to laugh. I’ve learned to appreciate nature and human society. Pleasantness, kindness, tenderness. Warmth. Sunshine and night breeze. Colours, light and darkness. Praying and fasting. To meet people and to say goodbye to them again. The deep bond between everything, mind, soul and body, human and world, human and human, world and everything beyond, even God. I’ve learned to love. I’ve learned to live. Na had taught me these.
Na, consider it has done. My life has gone. Hidup itu bukan sekedar berharap mendapatkan apa yang saya inginkan, tapi juga apa yang telah diberikan pada saya. Jari saya tak cukup untuk menghitung berapa banyak kebahagiaan yang Na berikan pada saya, sama halnya dengan kebahagiaan yang tak saya sadari saya berikan pada Na. I was happy. I did happy. Saya pernah bahagia bersama Na.
So that's why I have never felt left alone. There were times when I thought I was lonely. There were times when I didn’t have anybody to help me with my problems. There were times I thought that Na's presence was too far for me. But I was never left completely to myself, never. Deep inside my heart, I always knew I had been loved. That I was still loved, and I am absolutely sure about this. There’s been so much love in my life, and Na's love will continue even after my death.
I'm glad I've met Na.
~Aditya Hendrawan, aChaa, ~[D4rK]~
Selasa, 05 Agustus 2008
4 LEAF CLOVER For Myself
Letter for Nash
28 Juli 2008
3 LEAF CLOVER For Na
SEBUAH CERITA TENTANG ANDA DAN SAYA
================================
Saya juga terlalu jenius dalam mengabaikan perasaan
Saya bukan orang yang cukup bijak untuk berkomentar
Tetapi demi luka yang saya emban
Demi pengalaman berharga yang saya dapatkan
Demi orang yang berharga bagi saya, dan itu adalah anda.
Dan demi diri saya sendiri
Saya mampu mengatakan semua ini
Lalu apa masalahnya?
Apa yang saya rasakan tidak pernah mencapai anda, dan apa yang anda rasakan juga tak pernah mencapai saya.
Semua cuma selipan yang nantinya juga lecek dan akhirnya terlupakan.
Ternyata saya cukup dalam mempercayai anda.
Saya BELUM menyadari bahwa nantinya cinta saya sangat dalam terhadap anda.
Saya memberikan SEMUA yang saya punya untuk anda miliki
Anda memberikan SEMUA yang anda punya untuk saya miliki
Saya TERLENA dengan anda.
Belum cukup luka lama menutup, Bahkan luka itu masih bernanah
Anda menorehkan sebuah luka baru untuk menambah koleksi luka
Hobi aneh! Kolektor luka
Mungkin tidak.
Karena sekarang, saya mampu berpikir bahwa kematian tampak lebih menyenangkan.
Paku yang anda tancapkan pada luka saya, tak pernah bisa tercabut.
Mengetahui apa yang anda benci dari saya, menambah karat dalam paku tersebut
Menginfeksi tiap sentimeter luka
Mengoyak tiap jengkal tubuh saya
Membusukkan tiap airmata yang saya simpan
Pernahkah anda berpikir bahwa anda menyakiti saya?
Suatu sore, seorang teman menyatakan, bahwa anda benar-benar menyayangi saya pada saat itu.
Saya hancur
Saya menangis
Saya menyesal
Mengapa saya sama sekali tak mengerti anda.
Dan mengapa anda sama sekali tak mengerti apa yang saya inginkan?
Kita berdiri berhadapan, dengan muka tersenyum sambil mengarahkan pisau ke leher masing-masing
Perlahan pisau itu mengiris saya.
Luka itu bertambah. Dan anda hanya tersenyum
Karena saya terlalu mencintai anda, tapi sayangnya anda tidak mencintai saya
Saya yakin, pada saat itu anda memang mencintai saya
Tapi tidak saat ini.
Saya tidak menyesal, pernah mencintai anda
Karena tanpa anda pula, saya tidak akan pernah merasakan sakit ini.
Saya tak akan pernah dewasa
Saya hanya akan mengecap indahnya dunia
Tetapi dengan luka menganga, tanpa pernah menutup
Saya tersenyum
Menatap anda, karena anda telah tersenyum disana.
Dengan hal lain yang telah membuat anda tersenyum
Dan hal itu bukan saya..
Berarti, apakah boleh saya katakan bahwa anda salah satu pahit dunia?
Saya berpikir
Berpikir
Berpikir
Tertidur
Berpikir
Sakit Kepala
Berpikir
Dan tersenyum
Ternyata memang saya mencintai anda
Dan anda bukanlah pahit dunia
Anda adalah warna yang memberi saya arti
Bahwa dunia tidak selamanya berwarna-warni
2 LEAF CLOVER for Na
Letter for my beloved sistah
24 Juli 2008
Written by Lishtar
My dearest sistah,
Apa yang akan dan harus kutulis? Dinda bukan tipe orang yang bisa nulis atau ngomong. Damn.. I’m just good at drawing and it still not enough. Tapi dinda punya beberapa hal yang ingin Dinda sampaikan untukmu. Mungkin nggak bisa sekeren fanfic-fanfic yang biasa kita baca, tapi dinda jamin kalo apa yang dinda sampaikan adalah jujur.
Ingatkah Kaknan betapa dinda mengalami masa sulit pada saat nilai akademik dinda dan Kaknan selalu dibandingkan? Pada saat itu mama tidak menyetujui semua gambar-gambar dinda. Kaknan bahkan tidak meminta dinda untuk mengejarmu. Kaknan bilang kalo dinda bisa mengejarmu lewat gambar-gambar dinda, tanpa harus dengan nilai dinda.
Ya Allah, apa yang terjadi pada kakakku?
Apakah Engkau akan mengambilnya kembali?
Dinda frustasi, sedih, marah dan kalut… Dinda marah pada semua, Mama, Papa, Adik-adik, Kaknan dan juga pada Dinda sendiri. Tidak ada yang bisa kita lakukan… Ya Allah…
Jangan pernah lupa, bahwa tiap orang berhak memiliki kesempatan hingga detik terakhirnya. Kau akan terus berjuang. Kita semua memiliki pertarungan masing-masing. Tapi janganlah lupa, kalau kita juga punya ‘rumah’ tempat kita kembali. Tempat dimana kita bisa menyembuhkan luka dan tesenyum kembali.
Please remember, you’re strong for you are. My dearest clover
Baiti Jannati, 29 Juli 2008
Teruntuk Ananda NANDA terkasih
Yang kemarin telah larut seperti itu, sekali lagi maafkan mama. Insya Allah tangisan itu adalah tangisan bahagia… Amin.
Mama
1 LEAF CLOVER for Na
18 Januari 2004
”if you find four leaf clover, you’ll find happiness”
-As3d-
2 Februari 2006
For AyaLish....
Lupa ya kalau ini mau aku buat novel I'm not him. Baca! Gali satu segi psikologis yang kamu pendem. Satu aja is enough. Jawab ini buat referensi!
1. Apa yang biasanya dibandingkan antara kamu ma aku?
2. Apa kamu pernah berusaha mengatakan sama mama kalau kamu ya kamu. U are U? Ato cuma diem aja tanpa ada usaha alias ngikutin kemauannya mama?
3. Kalau jwbn no 2 adalah YA, seberapa besar usahamu?
4. Apa kamu membenci orang yang dibanding2kan sama kamu?
5. Apa kamu merasa 'berbeda itu salah'?
6. Apa kamu ngerasa perlu membuktikan sama Mama kalau kamu tidak pernah mengecewakan?
7. Apakah usahamu itu dihargai sama mama?
-clover-
Desember 2006
Only for stigma!! G boleh di salah gunakan! ato di sebar2 g perlu.
Kalo aku g sempet crito2 ato ada hal seng tak pikir, g bisa tak omongin ke kaknan.
Bacaen iki ae! mewakili kok!
================================
Stress karena kudu bisa menuhi harapan mama. Din2 cuma bisa diem.